Demi mendukung
perekonomian negara, beberapa perusahaan fintech memberikan bantuan berupa pinjaman koperasi tanpa jaminan
atau pendanaan bagi usaha kecil. Pendanaan usaha kecil
yang dilakukan oleh perusahaan fintech disalurkan kepada perusahaan-perusahaan
kecil yang akan berkembang. Pada tahun 2018, perusahaan fintech berhasil
memberikan pendanaan bagi para pelaku usaha kecil hingga ratusan milyar. Pelaku
usaha kecil yang berhasil mendapatkan pendanaan selanjutkan akan menjadi mitra
bagi perusahaan fintech itu sendiri. Dengan jumlah pendanaan yang besar, ada
banyak pelaku usaha kecil yang bergabung sebagai mitra perusahaan fintech.
Tidak hanya
memberikan pendanaan, perusahaan fintech juga memberikan kesempatan kepada
mitranya untuk berinvestasi. Di dalam memberikan pendanaan, perusahaan yang
menembus ratusan milyar terfokus pada usaha yang dikelola oleh pengusaha
perempuan. Sebanyak 51 % pinjaman perusahaan fintech diberikan pendanaan kepada
usaha kecil yang dijalankan oleh perempuan dan 34 % pada usaha menengah yang
dikelola oleh pelaku usaha perempuan.
Pendanaan hingga
ratusan milyar yang diberikan oleh perusahaan fintech sendiri dianggap besar di
kawasan Asia Tenggara. Pinjaman atau pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan
fintech meluas hingga area pedesaan dan perkotaan. Dengan komitmennya sebagai
penghubung bagi para mitra, perusahaan fintech juga memberikan kesempatan
kepada investor usaha mikro yang ingin
bekerja sama atau berpartisipasi dalam sektor pendanaan. Para investor nantinya
dapat melakukan interaksi dengan para investor lainnya yang bermitra atau
bekerja sama dengan perusahaan fintech yang sama. Investor yang berminat
melakukan pendanaan dapat terhubung dengan para pengusaha mikro yang berada di
pedesaan.
Seperti yang
diketahui, pengusaha mikro yang berada di pedesaan merupakan sosok yang
membutuhkan dana pinjaman tanpa agunan online.
Pengusaha mikro pedesaan membutuhkan bantuan pinjaman atau pendanaan yang
nantinya digunakan sebagai modal usaha. Tidak hanya itu, pendanaan yang
diberikan oleh perusahaan fintech juga dapat membantu inklusi keuangan penduduk
Indonesia. Dengan jumlah pendanaan yang besar, perusahaan fintech mampu
memberikan dukungan keuangan bagi para pelaku usaha mikro. Keterlibatan para
investor memiliki peranan yang sangat besar sehingga perusahaan fintech
berhasil memberikan pendanaan hingga ratusan milyar kepada pihak-pihak yang
membutuhkan.
Di dalam menjalankan
pelayannya, perusahaan fintech memanfaatkan teknologi yang dikenal dengan nama
peer to peer. Teknologi ini mampu membuka peluang bagi para investor yang ingin
berpartisipasi dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha mikro. Usaha mikro
dapat dikembangkan dengan cara aman dan mampu memberikan keuntungan bagi semua
pihak.
Perusahaan fintech
tidak hanya memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha kecil untuk mendapatkan
pinjaman tetapi juga dapat mengetahui para investor UMKM. Hal tersebut dapat
diketahui melalui rekam jejak yang dilakukan oleh perusahaan fintech. Pendanaan
yang menembus ratusan milyar tentunya dapat diketahui dengan baik melalui rekam
jejak tersebut. Melalui rekam jejak pula, masyarakat dimudahkan dalam
mendapatkan pendanaan dari para investor yang terdiri dari bank, pendana
perseorangan, koperasi simpan pinjam, perusahaan modal ventura dan angel
investor fintech.
Perusahaan fintech
p2p lending memudahkan usaha mikro untuk mendapatkan pinjaman bunga rendah. Investor kini tak
perlu ragu lagi dalam melakukan pendanaan dengan platfoem p2p lending karena
aman digunakan. Dengan keamanannya
tersebut, ada banyak pihak yang melakukan kerja sama dengan perusahaan fintech
dan membuat pelaku usaham mikro mampu mendapatkan pendanaan dengan mudah dan
cepat. Tak mengherankan jika perusahaan fintech berhasil memberikan pendanaan
kepada pelaku usaha mikro hingga milyaran rupiah. Bagaimana, apakah Anda
tertarik bergabung dengan perusahaan fintech?